Maz Kembar tidak pernah memasang tarif saat diundang menjadi penceramah atau pembicara, Jika ada yang mengatakan Maz Kembar Memasang Tarif, itu adalah FITNAH

Please Bantu Saya, Like This !!!

×

Powered By Blogger Widget and Get This Widget

- See more at: http://masgober.blogspot.com/2013/10/cara-membuat-widget-like-box-fanspage.html#sthash.ZK0xYKtO.dpuf

iklan

iklan

Jumat, 27 Juni 2014

Revolusi Masjid Bareng Ustad Adi Abdillah"Dosa-dosa besar Takmir Masjid #2"

Sahabat pembaca, setelah kita membahas dosa pertama Takmir Masjid (tidak semua takmir masjid lho..), mari kita gali lebih dalam, apa saja sih kezaliman-kezaliman lainnya yang dilakukannya tanpa sengaja atau memang dengan sengaja..



        Menghalangi dakwah
Dosa takmir yang kedua adalah menghalang-halangi dakwah islam. Seperti apa contohnya? Contohnya yaitu seperti apa yang terjadi di sebuah masjid di kabupaten Sleman. Guru-guru TPA sudah mempunyai program yang banyak dan bagus untuk meningkatkan kegiatan belajar-mengajar TPA. Ketika mereka minta dana ke Takmir, selalu saja tidak di ACC, dipersulit. Malah sekarang para guru TPA tersebut bikin proposal, mengajukan bantuan dana ke perusahaan-perusahaan seperti pengemis. Padahal masjid uangnya jutaan???? Apa hal ini pantes?? Astaghfirullah.
Ada juga takmir masjid yang gak cocok sama pengurus RISMA (remaja masjid)nya karena RISMA hendak membuat banyak program. Namun takmir yang sepuh-sepuh menganggap hal itu pemborosan. Akhirnya yang mudah pada nggak doyan ke masjid. Tinggallah para tetua yang menghiasi masjid. Ketika di tanya “Pak, kenapa yang muda-mudanya pada nggak ada?” mereka jawab, “Wah di sini anak2 mudanya pada nggak seneng ke masjid Ustad”. Saya pikir bukannya mereka pada nggak seneng ke masjid, tapi karena memang mereka TIDAK DIFASILITASI.

   Pelit / bakhil
Jika saya bertanya pada Saudara semua, sebenarnya masjid itu milik siapa sih? Tentulah pada umumnya, kita akan menjawab “MILIK ALLAH”. Makanya masjid disebut rumah ALLAH SWT. Maka secara otomatis, warga yang tinggal di lingkungan masjid adalah tetangganya ALLAH SWT.
Saya dapat laporan bahwa ada masjid yang bangunanya bagus sekali, tetapi warganya miskin, ada yang gak sekolah, ada yang harus ngutang sana-sini gak bisa bayar SPP, ada yang gak bisa berobat di rumah sakit, padahal masjid uangnya jutaan, bahkan saya melihat sendiri, ada yang melahirkan bayinya dirumah tanpa ditemani dokter, bidan, dukun bayi atau apapun. Hanya berdua saja di rumah. Karena keadaan ekonomi yang sulit. Padahal masjidnya kaya, uanganya banyak.
Bukan cuma sampai di sini, banyak warga sekitar masjid yang gak punya pekerjaan, alias nganggur karena gak punya modal untuk usaha, padahal sekali lagi, uang masjid puluhan juta! Ini kezaliman yang sangat menyakitkan! Ironis memang.. dan inilah kenyatannya...
Bahkan ada seorang jamaah bercerita tentang kondisi masjidnya yang kaya dana infaqnya, namun sangat miskin penduduk sekitar. Ketika mereka mengadakan kegiatan bazar sore menjelang buka puasa, warga para pedagang itu ditanya oleh jamaah saya ini tadi tentang modal yang mereka pakai, dapat dari mana. Dengan enteng mereka menjawab, yang memodali kami adalah GEREJA! 
Hallo takmir-takmir masjid.....? kemana aja kalian?

Meremehkan ALLAH SWT.
Di atas saya sudah mengutip sebuah ayat dari surat At Taubah ayat 18 yang intinya bahwa Yang hanya disebut orang-orang yang memakmurkan masjid adalah mereka yang beriman kepada ALLAH, hari kiamat, sholat, zakat dan tidak takut kepada siapapun atau apapun kecuali kepada ALLAH SWT.
Ada takmir masjid yang tangannya beraaaat banget untuk ngambil uang masjid guna membayai kegiatan-kegiatan masjid. Alasannya, takut uangnya nanti habis! Na’udzubillahimin Dzalik. Padahal masjid adalah rumah ALLAH SWT. Mana mungkin hartanya ALLAH SWT itu habis. Milik ALLAH lah semua yang ada di langit dan semua yang ada di bumi! Kayak nggak yakin aja dengan rezki ALLAH. Ini namanya meremehkan kemampuan ALLAH SWT.
Coba kita lihat pohon pada pagi hari. Maka di bawah pohon tersebut kita akan melihat banyak daun kering berguguran. Jika kita sapu dan bersihkan, apakah besok pagi akan tetap bersih? Tidak mungkin! Pasti daun-daun kering yang lain sudah berguguran lagi. Itulah rezki ALLAH SWT, tidak akan pernah habis jika kita ambil.

 Melekat didirinya sifat-sifat munafik
Sesungguhnya Rosulullah SAW bersabda, “Ada tiga ciri-ciri kemunafikan. Jika berkata ia dusta, jika berjanji ia ingkar, dan jika diberi amanah dia mengkhianatinya” ( Al Hadits). Saudara pembaca yang baik, jika kita cermati, uang infaq masjid adalah amanah dari masyarakat. Segeralah ditunaikan. Segeralah dicairkan, agar uang tersebut benar-benar memberi manfaat. Jika ada takmir masjid yang senang menumpuk-numpuk uang, dan tidak segera menunaikan amanah tersebut, maka ketahuilah bahwa kemunafikan telah melekat di dalam hatinya, sebagaimana hadits di atas. Saya cuma berpesan pada para takmir masjid, mulai sekarang siapkan jawaban ketika nanti di akhirat ALLAH SWT bertanya, “Kenapa dulu kamu tidak segera menunaikan amanah uang infaq masjid? Kenapa kamu senang menumpuk-numpuknya? Padahal tetanggaKU sangat membutuhkan, padahal tetanggaKU tidak makan, dan yang sakit tidak bisa berobat karena tidak ada biaya? Kamu kemanain saja uang itu?”
Ada seorang mahasiswa yang hidupnya sangat sederhana. Ia tidak mampu membayar biaya kos, sehingga ia mencari masjid yang ada kamarnya dan bisa menampungnya. Alhamdulillah ia pun mendapatkannya. Ia tinggal dan mengurus masjid tersebut. Awalnya ia setiap bulan dikasih uang kebersihan oleh takmir masjid. Namun kini gak pernah lagi. Dia bercerita, bahwa baginya sehari makan dua kali itu istimewa, karena biasanya sehari hanya makan satu kali. Masyallah... takmir masjid... dimana saja kalian?

Riya’

Tidak sedikit para takmir masjid itu ingin agar masjidnya kelihatan mentereng, keren, bagus, megah, mewah dan sebagainya. Tujuannya tidak lain adalah agar dinilai orang lain bahwa takmirnya pinter, takmirnya bagus, takmirnya maju, sukses dan sebagainya. Inilah riya’. Mengutamakan penilaian orang lain daripada esensi ibadah itu sendiri. Akhirnya nanti seperti apa yang disebut oleh Rosulullah SAW bahwa beliau SAW mencirikan tentang ciri-ciri hari kiamat adalah orang-orang berlomba-lomba membangun dan memperindah masjid, tapi masjidnya sepi dari jama’ah. Na’udzubillah.. Lebih baik, masjidnya sederhana daripada masjidnya besar mentereng, tetapi tetangganya ALLAH SWT rumahnya bocor, reot, gak ada toiletnya dsb. 

2 komentar: